Oleh : Arwin Saputra

“Politik menentukan siapa yang berkuasa, bukan siapa yang memiliki kebenaran.” Paul Krugman

Semakin menarik untuk menganalisa perebutan nahkoda perahu Partai Amanat Nasional (PAN) TanjungJabung Timur, betapa tidak, siapa pemimpin PAN kedepan akan menentukan arah kemajuan PAN.

DPP PAN tengah membaca kondisi perpolitikan ini, sebab, PAN tidak ingin kehilangan kejayaan PAN yang telah mengakar di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung.

Evaluasi ini dilakukan, pasca PAN kalah dalam kontestasi politik Pilkada 2024 yang mengusung Zumi Laza-Aris.

Beberapa kandidat tengah dilirik untuk memimpin PAN kedepan, Bupati Dilla Hikmah Sari jadi target utama untuk mengembalikan kejayaan PAN.

Jikapun tidak, Sulpani yang merupakan ponakan dari Dilla Hich jadi alternatif tawaran untuk memimpin PAN kedepan. Apalagi, Sulpani telah mendapat doa restu dari Bupati Dillah.

Dibalik skema yang ada, beberapa nama juga muncul untuk menimpin PAN TanjungJabung Timur. Sebut saja, Ketua DPRD Tanjabtim, Zilawati.

Dari kabar yang beredar, Zila telah melakukan safari politiknya, mulai dari safari politik ditataran bawah kabupaten, provinsi hingga pusat.

Bagi Zila, memimpin Ketua PAN merupakan hal yang harus diambil, jika tidak ingin kehilangan kursi empuk ketua DPRD Tanjabtim. Atau kalau ia kalah dalam pertarungan ini, siap-siap saja kehilangan pimpinan DPRD.

Baca Juga:  Berikut Kondisi Sekolah MTS Al-Hidayatul Islamiyah di Desa Majelis Hidayah Kecamatan Kuala Jambi Tanjab Timur

Nama lain yang muncul saat ini, ada Aris, mantan Calon Wakil Bupati Zumi Laza, ia merupakan kandidat alternatif untuk mengantikan posisi Zumi Laza yang dikabarkan tidak akan maju kembali dalam bursa pemilihan ketua PAN. Apalagi, dikabarkan bahwa Aris mendapat restu dari mantan ketua DPW Provinsi Jambi, H Bakri untuk maju menjadi ketua PAN Tanjabtim.

Kemudian, muncul nama sekretaris PAN Tanjabtim yakni Ambo Tang, meski tidak terlalu dijagokan. Namun, potensi ini besar ditengah komplik perebutan ketua PAN. Ambo Tang jadi alternatif yang pas, untuk meredam konflik dan juga bisa merapatkan kembali barisan PAN yang telah berurai.

Tapi ada nama yang hampir tertinggal bahkan dianggap mustahil, untuk memimpin PAN Tanjung Jabung Timur yakni Putra Sulung Mantan Bupati Tanjabtim, Romi Hariyanto yakni Bima Audia Pratama. Seperti apa analisanya, berikut ulasannya.

Munculnya Sang Kuda Hitam Bima Audia Pratama

Panglima Perang Militer China, Sun Tzu, yang merupakan ahli strategi perang dunia dalam bukunya The Art of War, mengatakan “Kemenangan datang dari peluang yang ditemukan dalam masalah.

Baca Juga:  Dibalik Laza " Ada Cahaya", Pesona Kecerdasan Perempuan Anggun Berdarah Sulawesi

Mungkin, perpolitikan TanjungJabung Timur tidak ada yang menyangka bahkan tidak terpikirkan jika Bima Audia Pratama anggota DPRD Provinsi dari PAN, putra mantan Bupati penguasa TanjungJabung Timur dua periode ini akan muncul sebagai salah satu kandidat dalam bursa perebutan nahkoda perahu PAN.

Sebab, orang tua Bima sudah menyatakan diri sebagai ketua PSI Provinsi Jambi. Sehingga, Bima akan terhambat politiknya untuk lima tahun kedepan. Bahkan, bisa jadi Bima akan bergabung dengan PSI.

Bagi penulis, prediksi itu justru salah. Malah itu bagian dari strategi yang dilakukan oleh mantan Bupati Tanjabtim Romi Hariyanto. Romi sengaja mengambil PSI, untuk keberlangsungan politik RH dimasa yang akan datang. Tetapi, RH juga akan mendorong putranya tetap di PAN, bahkan jika ada peluang Bima akan didorong dan direstui untuk memimpin PAN Tanjung Jabung Timur. (Prediksi penulis saja).

Jika, Bima Audia Pratama tidak menjadi ketua PAN, kemudian di PSI berjaya di Pileg 2029 mendatang. Tentu, PSI akan mempersiapkan sosok Bima menjadi penantang Dillah Hich di Pilkada 2030.

Tapi jika Bima diberi mandat untuk menjadi nahkoda perahu PAN, Romi tentu tidak akan membiarkan sang putra bekerja sendiri dalam membesarkan PAN yang telah bertahun-tahun ia besarkan. Ada strategi yang akan ia turunkan untuk sang putra, sehingga PAN tetap berjaya dan PSI pun mendapatkan kursi di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2029.

Baca Juga:  Sudirman Terpilih Secara Aklamasi Menjadi Ketua POBSI Tanjab Timur

Bima akan jadi kuda hitam, jika nanti maju diperebutan menjadi nahkoda perahu PAN. Apalagi, sang putra mantan Bupati TanjungJabung Timur ini kandidat potensial untuk keberlangsungan kebesaran PAN dimasa akan datang, dan tentu jika PAN tetap berjaya, Bima akan jadi alternatif Bupati TanjungJabung Timur dimasa yang akan datang.

Kita lihat saja perkembangan politik perebutan PAN kedepan, siapa yang akan memimpin PAN di TanjungJabung Timur. Disitulah kita bisa membaca bagaimana arah politik PAN kedepan. Apakah PAN tetap berjaya, atau akan mengalami kemunduran.

DPP PAN, tentu akan membaca betul kondisi ini sehingga penentuan siapa yang menjadi nahkoda perahu PAN akan berlangsung dengan sangat hati-hati dan perlu perhitungan matang.

“Strategi tanpa taktik adalah jalan paling lambat menuju kemenangan. Taktik tanpa strategi adalah kebisingan sebelum kekalahan,” Sun Tzu.

Selesai

Lanjut edisi opini berikut

Membaca Arah Politik PSI Tanjab Timur ‘Pertarungan Harga Diri Romi’