Inijambi.com | Jakarta, 15 Mei 2025 — Sebuah pagi yang sarat harap menyambut langkah Gubernur Jambi, Al Haris. Bersama para bupati, wali kota se-Provinsi Jambi, dan anggota Komisi V DPR RI, ia hadir di jantung negeri: Kementerian Pekerjaan Umum, membawa segudang asa dari ujung timur Sumatera.
Kedatangan ini bukanlah sekadar kunjungan formal melainkan ikhtiar nyata, untuk memperjuangkan infrastruktur yang selama ini belum rampung, jalan yang belum tersambung, irigasi yang terputus, hingga daerah yang kerap digenangi air tanpa jaminan perlindungan.
“Hari ini kami datang membawa suara daerah jalan yang belum tuntas, irigasi yang tertunda, dan banjir yang terus membayang rakyat kami,” tutur Al Haris, suaranya mantap namun penuh empati.
Dalam ruang pertemuan yang tenang namun berisi harapan besar, Gubernur Al Haris menyampaikan bahwa tahun 2025 adalah masa transisi pemerintahan pusat. Namun baginya, perubahan bukan alasan untuk berhenti berharap.
“Kami sadar ini masa transisi. Tapi semoga tahun depan, 2026, adalah awal dari solusi. Kami harap dana DAK dan skema lainnya bisa mendukung program pembangunan di Jambi,” lanjutnya, dengan sorot mata penuh keyakinan.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menerima kedatangan rombongan Jambi dengan hangat. Beliau menyimak setiap usulan yang disampaikan bukan hanya sebagai daftar proyek, tapi sebagai cermin kebutuhan rakyat yang harus dijawab.
Pertemuan ini melahirkan komitmen bersama. Bahwa pembangunan tak boleh berhenti karena pergantian kekuasaan. Bahwa jalan, jembatan, dan irigasi adalah denyut nadi kehidupan yang tak bisa menunggu politik selesai.
“Infrastruktur bukan sekadar pembangunan fisik, tapi juga membangun harapan dan kehidupan,” tegas Al Haris di akhir pertemuan.
Di balik pertemuan resmi itu, tergambar semangat yang tak henti menyala. Bahwa Provinsi Jambi, dengan segala tantangan dan potensinya, tak pernah berhenti bergerak. Bahwa seorang gubernur dan para pemimpin daerahnya, tak ragu menembus batas demi rakyat yang menanti perubahan.
Dan di gedung tinggi Kementerian PU itu, pagi itu, Jambi tidak hanya mengetuk pintu pusat melainkan juga mengetuk masa depan.
Riky Handriska
Tinggalkan Balasan