Oleh: Riky Handriska

Di ruang penuh wibawa di jantung ibu kota, tempat para kepala daerah berkumpul membahas masa depan energi dan sumber daya, sebuah nama kembali menggema.
Al Haris Gubernur Jambi, kini tak lagi sekadar pemimpin daerah. Ia telah menjelma menjadi poros yang menyatukan suara-suara dari penjuru Nusantara.

Dalam MUNAS ADPMET ke-V yang diselenggarakan di Jakarta, Kang Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat yang dikenal luas karena ketajaman pikir dan kepekaan politiknya, tak segan memberikan pengakuan:

“Bagi saya, Al Haris bukanlah nama yang asing. Ia sudah malang melintang di dunia perpolitikan nasional. Beliau bukan hanya didengar, tapi juga mampu mengendalikan arah suara para gubernur se-Indonesia.”

Baca Juga:  Membaca Arah Politik PSI Tanjab Timur 'Pertarungan Harga Diri Romi'

Sebuah pujian yang tidak lahir dari basa-basi, melainkan dari pengamatan panjang atas seorang pemimpin yang konsisten berdiri di garis depan, memperjuangkan suara daerah, menjaga marwah provinsi, dan menggalang sinergi nasional.

Kini, dengan penunjukannya sebagai Ketua ADPMET (Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan), Al Haris semakin tegak berdiri bukan hanya atas nama Jambi, tapi atas nama daerah-daerah yang selama ini bersuara lirih di tengah hingar-bingar kebijakan pusat.

Ia menjadi juru bicara yang tak hanya lantang, tapi juga disegani.
Ia menjadi pemimpin yang tidak hanya berjuang untuk tanah kelahirannya, tetapi juga menjembatani harapan dari Sabang sampai Merauke.

Dari Jambi Sumatera suara Al Haris kini menggema di gedung-gedung tinggi Jakarta, mengisi ruang rapat nasional, dan membentuk arah baru bagi energi bangsa.

Baca Juga:  Berebut Nahkoda Perahu PAN Tanjabtim: 'Posisi Ketua DPRD Digoyang'

Tak salah jika Kang Dedi dan para gubernur lainnya kini melihatnya sebagai nahkoda baru dalam kapal besar bernama Indonesia.