inijambi.com, Tanjabtim – Debat calon Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur memanas ketika Dillah, kandidat dalam Pilkada Tanjab Timur, mendapat pertanyaan tajam dari pesaingnya, Laza, terkait bantuan kapal pompong 10 GT yang diusung dalam programnya. Dalam sesi tanya jawab, Laza meminta penjelasan lebih rinci mengenai realisasi program bantuan ini, mempertanyakan apakah program tersebut sudah disusun dengan perencanaan matang atau sekadar janji untuk menarik perhatian masyarakat pesisir. Laza mempertanyakan berapa jumlah yang akan disalurkan dan berapa jumlah masyarakat yang akan menerima.
Namun, respons Dillah dinilai kurang memuaskan. Alih-alih memberikan jawaban konkret, Dillah terlihat emosional dan jawaban yang disampaikan justru terkesan tidak nyambung dengan pertanyaan. Ketidaktepatan jawaban ini memicu respons dari penonton dan aktivis senior yang menyaksikan debat, yang menyayangkan ketidakmampuan Dillah menjelaskan program unggulannya secara lugas.
Aktivis senior menilai kejadian ini mencerminkan bahwa program yang diusung Dillah masih kurang matang dalam perencanaan. “Ketika kandidat tidak mampu memberikan jawaban spesifik atas program unggulannya sendiri, ini menandakan program tersebut lebih banyak pada kemasan, tanpa landasan atau perhitungan realistis,” ungkap Arie salah satu aktivis senior Tanjab Timur yang segani masyarakat.
Program bantuan kapal pompong 10 GT yang ditawarkan Dillah memang menarik perhatian masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup pada transportasi laut. Namun, ketidakmampuannya untuk merinci detail dari rencana tersebut menimbulkan pertanyaan publik mengenai keseriusan dan kelayakan program ini.
Bagi masyarakat Tanjab Timur, debat ini menjadi momen krusial untuk melihat siapa di antara para calon yang benar-benar memahami kebutuhan daerah dan dapat memberikan solusi yang realistis serta dapat direalisasikan, bukan sekadar janji dengan kemasan menarik.(*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari.