Inijambi.com | Kuala Jambi, – Di tengah upaya pemerintah dan berbagai pihak untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, peran penyuluh agama Islam (PAI) semakin krusial. Tidak hanya menyampaikan nilai-nilai keagamaan, PAI kini aktif menjadi motor penggerak pembinaan dan pemberdayaan zakat produktif di tengah masyarakat.
Di Kecamatan Kuala Jambi Kelurahan Tanjung Solok, terlihat bagaimana Juliana seorang Penyuluh Agama Islam yang bertugas di Kecamatan Kuala Jambi dengan penuh dedikasi memberikan pendampingan kepada mustahik (penerima zakat) untuk memanfaatkan dana zakat secara produktif. Melalui pendekatan yang humanis dan berbasis kebutuhan, beliau tidak hanya menyuluh tetapi juga pendampingan usaha, dan akses ke jaringan pemasaran.
“Zakat bukan hanya sekadar memberikan bantuan sesaat, tetapi bagaimana dana ini bisa menjadi modal untuk meningkatkan taraf hidup mustahik secara berkelanjutan,” ujar Juliana, 14/05/2025.
Beliau berupaya menanamkan pemahaman bahwa zakat yang diterima harus dikelola dengan amanah dan menghasilkan nilai tambah.
Program kampung zakat yang bekerja sama dengan Ditjen BIMAS Islam bersama BAZNAS dan lembaga pengelola zakat lainnya ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan.
Lebih lanjut, sinergi antara PAI dan BAZNAS di
Kelurahan Tanjung Solok kecamatan Kuala Jambi kabupaten Tanjung Jabung Timur telah membuahkan hasil yang nyata. Beberapa mustahik yang sudah berubah menjadi penggerak ekonomi,Usaha UMKM pemasarannya juga merambah kewilayah Kabupaten sehingga meningkatkan ekonomi istri para nelayan. Mereka tidak lagi hanya menjadi penerima, tetapi juga berpotensi menjadi muzaki (pemberi zakat) di masa depan.
“Terbukti saat ini sudah ada beberapa mustahiq yang menjadi muzakki dengan mengeluarkan zakat pada kelompok pengumpul zakat usaha nelayan,” tutur Juliana.
Hal ini sekaligus membuktikan bahwa dengan pembinaan dan pendampingan yang tepat, zakat produktif memiliki daya ungkit yang besar dalam pemberdayaan ekonomi umat.
Ke depan, diharapkan semakin banyak penyuluh agama Islam yang tergerak untuk mengambil peran aktif dalam pembinaan dan pemberdayaan zakat produktif. Dengan sinergi yang kuat antara PAI, BAZNAS, pemerintah, dan masyarakat, potensi zakat sebagai instrumen pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan umat dapat dioptimalkan secara maksimal.
“Semoga peran PAI sebagai garda terdepan dalam membimbing umat menuju kemandirian ekonomi melalui zakat produktif patut diapresiasi dan terus didukung,” harap Juliana.
Tinggalkan Balasan