INIJAMBI – Jambi , Aliansi Masyarakat Jambi Bersama-sama menggelar aksi demonstrasi menolak segala bentuk aktivitas pembangunan jalan khusus, stockpile, dan dermaga batubara oleh PT SAS di wilayah Aur Kenali dan sekitarnya, Sabtu (13/09/2025).
Sejak pagi, massa aksi telah berkumpul di sekitar Kantor Balai Wilayah Sungai Sumatera VI. Hingga sore hari, aksi masih berlangsung dengan massa mendirikan tenda dan melakukan pemblokiran jalan di depan kantor tersebut.
Aksi ini menyebabkan kemacetan panjang. Jalur dari depan Balai Wilayah Sungai Sumatera VI hingga Simpang Aston Mendalo macet total. Begitu juga jalur menuju Jembatan Aurduri I mengalami antrean kendaraan cukup parah.
Koordinator Lapangan Aksi, Rizky Wahyu Ramadhan, menegaskan bahwa masyarakat menolak keras aktivitas batubara PT SAS di Aur Kenali karena dinilai merugikan warga. “Yang pertama, kami menolak keras adanya PT SAS di wilayah Aur Kenali, darat maupun laut, dan sekitar perumahan warga,” katanya.
Rizky menambahkan, masyarakat tidak bisa mentolerir pembangunan jalan khusus batubara yang membelah kawasan pemukiman. “Tidak ada masuk akalnya jalan batubara didirikan di tengah-tengah pemukiman rakyat. Itu sangat merugikan,” tegasnya.
Selain menolak keberadaan stockpile dan jalan khusus, warga juga mengkhawatirkan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Menurut mereka, keberadaan fasilitas batubara di sekitar perumahan akan menimbulkan polusi, kebisingan, hingga merusak kualitas air bersih.
“Sudah kita sampaikan, tapi tidak ada solusi. Kalau dipaksakan, ini sama saja membahayakan masyarakat,” ungkap Rizky.
Aksi ini diikuti oleh gabungan masyarakat sekitar, mahasiswa, hingga elemen pemuda yang menilai proyek PT SAS tidak berpihak pada kepentingan warga. “Ini gabungan, bukan hanya mahasiswa, tapi masyarakat sekitar perumahan juga ikut turun,” jelasnya.
Sampai berita ini diturunkan, massa aksi masih bertahan di lokasi. Mereka berencana melanjutkan aksi hingga mendapatkan kejelasan dan solusi dari pemerintah maupun perusahaan.
Polisi terlihat berjaga di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas dan mengantisipasi potensi gesekan. Meski demikian, kemacetan panjang tetap tidak terhindarkan karena akses utama tertutup.
Pemerintah Kota Jambi dan aparat kepolisian mengimbau masyarakat pengguna jalan untuk mencari jalur alternatif demi menghindari kemacetan di kawasan Aur Kenali.
Massa aksi menegaskan, aksi mereka akan terus berlanjut hingga tuntutan ditanggapi. “Kami akan bertahan. Masyarakat menolak keras, tidak ada toleransi untuk PT SAS di sini,” tutup Rizky.(***)
Tinggalkan Balasan