INIJAMBI – Pemerintah Kota Jambi, kembali menorehkan capaian signifikan dalam penguatan kolaborasi lintas sektor.
Dalam Rapat Koordinasi Kerjasama, disampaikan bahwa selama kurang lebih 10 bulan kepemimpinan Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M dan Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, telah terbangun 118 kerjasama.
Angka ini menjadi yang tertinggi, mengingat sebelumnya jumlah kerja sama hanya sekitar 40.
Wali kota menegaskan bahwa kolaborasi merupakan kunci keberhasilan pembangunan daerah di era saat ini.
Karena itu, Pemkot Jambi membuka ruang kerja sama seluas-luasnya di berbagai sektor, mulai dari pengelolaan sampah, penanganan banjir, pariwisata, hingga bidang lainnya, baik dengan perguruan tinggi, pihak swasta, maupun institusi lain.
Kami mengapresiasi seluruh bentuk kerja sama ini, berkat inisiasi dari OPD dan bagian terkait. Ke depan, kolaborasi ini akan terus kita tingkatkan,” ujar Maulana.
Khusus di bidang persampahan, saat ini Pemkot Jambi tengah melakukan tahap uji coba pengolahan sebanyak 280 ton sampah, terdiri dari sampah lama dan sampah baru masing-masing 140 ton. Hasil uji coba tersebut dinilai baik dan menjadi dasar dimulainya penandatanganan kerja sama pada awal tahun (2026) mendatang.
Sebelumnya, Pemkot Jambi telah resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Regen Bioteknologi Solusi Indonesia pada Rabu (28/5/2025) dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Jambi. Kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam transformasi TPA Talang Gulo menuju pusat pengolahan sampah modern berbasis teknologi.
Wali Kota Maulana menegaskan komitmennya menjadikan TPA Talang Gulo sebagai pusat Zero Waste dalam lima tahun ke depan melalui pembangunan pabrik Refuse Derived Fuel (RDF). Pemkot menargetkan dapat mengolah hingga 1.000 ton sampah per hari.
Produk pengolahan sampah nantinya meliputi, RDF Briket sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan; Maggot sebagai pakan ternak dan budidaya ikan; dan Biji plastik untuk bahan baku industri daur ulang.
“Sampah yang dulu dianggap masalah, kini menjadi potensi emas bagi Jambi. Kita ubah menjadi aset daerah,” tegas Maulana.
RDF Plant ini diproyeksikan mampu menyumbang hingga Rp14 miliar per tahun bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Jambi.
Direktur PT Regen Bioteknologi, Rudi Hamka, menyebut kerja sama ini akan membawa Kota Jambi memasuki era baru pengelolaan sampah modern dan berkelanjutan. ***

Tinggalkan Balasan