INIJAMBI – Setelah hampir tiga hari hilang terseret arus sungai, Alam, mekanik perusahaan kelapa sawit asal Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Senin (08/12/2025) pukul 14.00 WIB.

Mayat korban ditemukan sekitar 42 kilometer dari titik mobil Mazda double cabin bernopol BM 9938 AA terjun ke jurang di Desa Muara Hemat, Kecamatan Batang Merangin.

Dengan penemuan Alam, seluruh korban kecelakaan yang terjadi pada Sabtu malam (06/12/2025) telah berhasil dievakuasi.

Sebelumnya, korban pertama Fredy, sopir dan pekerja operasional perusahaan sawit asal Kota Jambi, ditemukan selamat dengan luka serius.

Sementara korban kedua, Yogi (30), teknisi lapangan asal Kabupaten Tebo, ditemukan meninggal di pinggir sungai beberapa kilometer dari lokasi mobil jatuh.

Baca Juga:  Sebuah Tinjauan: Kelayakan Paslon Laris dan Program-Program Realistis untuk Tanjung Jabung Timur

Kepala Kantor SAR Jambi, Adah Sudarsa, menjelaskan bahwa operasi pencarian korban ketiga berlangsung intensif dengan medan yang sangat menantang: tebing curam, arus deras, dan vegetasi rapat di sepanjang Sungai Batang Merangin.

Tim SAR menggunakan tiga metode pencarian: Drone untuk memantau jalur sungai dan kondisi tebing. Vertical rescue untuk menelusuri tebing curam di pinggir sungai. Penyisiran aliran sungai menggunakan rubber boat dan teknik rafting.

“Dengan ditemukannya Alam, seluruh korban telah dievakuasi. Operasi SAR resmi ditutup dan seluruh unsur gabungan melakukan konsolidasi sesuai prosedur,” ujar Adah.

Jarak penemuan Alam yang mencapai 42 kilometer menegaskan kuatnya arus Sungai Batang Merangin. Lokasi yang jauh dari titik kecelakaan awal menjadi tantangan besar bagi tim SAR dalam menelusuri jalur hanyutan korban.

Baca Juga:  Tak Main-main, Pemprov Jambi Tegas Terhadap Mobilitas BB

Fredy, korban selamat, sebelumnya menjadi sumber informasi utama untuk memperkirakan arah hanyutan kedua rekannya. Kesaksiannya membantu tim SAR fokus pada area strategis pencarian.

Mazda double cabin yang ditumpangi ketiga korban terjun ke jurang sedalam 30 meter setelah diduga kehilangan kendali di tikungan tajam. Saat itu, ketiganya sedang melakukan perjalanan dinas dari Merangin ke Sungai Penuh untuk menjemput perlengkapan operasional perusahaan sawit.**