“Isu” Rapat dengan Plt Bupati Tanjabtim yang Kerap Kumpulkan HP dan Fenomena “Lame Duck”

Kamis, 17 Oktober 2024 - 09:40

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

inijambi.com, Tanjabtim – Tanjung Jabung Timur tengah dihadapkan pada situasi politik yang semakin memanas menjelang Pilkada 2024. Salah satu fenomena yang mengundang perhatian publik dan memicu spekulasi adalah kebiasaan Penjabat (Plt) Bupati H. Robby yang kerap mengumpulkan ponsel peserta rapat sebelum dimulai. Praktik ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah suasana politik yang semakin kental.

H. Robby tidak hanya berperan sebagai Pjs Bupati, tetapi juga Ketua Partai NasDem di Tanjab Timur serta Ketua Koalisi Partai pendukung pasangan Dillah-MT. Perannya yang ganda sebagai pejabat pemerintah sementara dan tokoh partai politik ini memunculkan kekhawatiran akan potensi konflik kepentingan dalam proses Pilkada. Pengumpulan ponsel sebelum rapat dinilai oleh banyak pihak sebagai upaya untuk menjaga kerahasiaan agenda tertentu yang bisa terkait dengan strategi politik tim Dillah-MT.

Namun, dalam konteks teori politik, peran H. Robby sebagai Plt Bupati di Pilkada kali ini dapat dikaitkan dengan fenomena lame duck. Teori lame duck merujuk pada situasi di mana seorang pemimpin atau pejabat yang mendekati akhir masa jabatannya atau yang berada di posisi sementara, seperti Plt Bupati, cenderung kehilangan otoritas dan pengaruh. Meskipun secara formal ia memegang kendali atas pemerintahan, kekuatannya seringkali hanya terlihat di permukaan.

Dalam kasus H. Robby, meskipun ia berada di posisi strategis sebagai Plt Bupati dan memiliki kekuasaan sementara di pemerintah daerah, banyak yang meyakini bahwa pengaruhnya tidak akan kuat dan maksimal. Orang-orang mungkin menunjukkan kepatuhan saat berada di depannya, terutama dalam pertemuan resmi, tetapi di balik layar, arahannya dalam ranah politik diperkirakan tidak akan banyak diindahkan. Posisinya yang sementara dan lebih dekat dengan partai politik dibandingkan kepentingan pemerintah daerah bisa membuat orang-orang di birokrasi lokal dan masyarakat cenderung mengabaikan pengaruhnya setelah rapat selesai.

Baca Juga:  DPRD Provinsi Jambi Terima Nota Pengantar Ranperda Perubahan APBD 2024

Sejumlah pengamat politik juga menekankan bahwa Plt seperti H. Robby, meskipun memiliki akses langsung ke kekuasaan, sering kali tidak memiliki legitimasi penuh dari kalangan birokrasi maupun masyarakat lokal. Mereka hanya menghormati otoritasnya di depan umum karena status formalnya, namun di belakang layar, loyalitas birokrasi dan kekuatan politik lebih cenderung mengalir kepada aktor politik yang memiliki masa depan yang lebih pasti atau kepada calon yang memiliki peluang kemenangan lebih besar, seperti kandidat dalam Pilkada.

“Peran H. Robby sebagai Plt Bupati memiliki keterbatasan alami, karena meskipun ia memimpin sementara, orang cenderung meresponsnya secara normatif saja. Ini adalah tipikal lame duck, di mana instruksi yang diberikan hanya diikuti secara simbolik, tetapi tidak mempengaruhi tindakan dan keputusan politik sesungguhnya,” kata seorang pengamat politik lokal.

Dalam konteks ini, posisi H. Robby sebagai Plt Bupati mungkin lebih dilihat sebagai pengisi kekosongan sementara hingga hasil Pilkada memunculkan pemimpin definitif. Meski ia memegang jabatan resmi, pengaruh dan efektivitasnya dalam menentukan arah politik Tanjab Timur kemungkinan besar terbatas, terutama ketika banyak tokoh politik dan masyarakat lebih fokus pada kontestasi Pilkada yang tengah berlangsung. Pengaruh politik H. Robby yang berasal dari jabatannya di NasDem dan sebagai Ketua Koalisi Partai Dillah-MT mungkin tidak cukup untuk memperkuat posisinya di dalam pemerintahan.

 

Dengan demikian, fenomena pengumpulan ponsel sebelum rapat dan posisi H. Robby yang terkait erat dengan pasangan Dillah-MT ini, justru dapat dipandang sebagai upaya untuk menjaga ilusi kendali di tengah posisi yang sebenarnya semakin lemah dan tergerus oleh dinamika politik yang lebih besar. Seiring berjalannya waktu, fenomena lame duck ini dapat membuat peran H. Robby dalam Pilkada Tanjab Timur semakin tak berarti di balik layar, ketika semua aktor politik lokal sudah menetapkan arah mereka sendiri menjelang puncak kontestasi Pilkada.(Red)

Baca Juga:  Masyarakat Diuntungkan Jika Zumi Laza Jadi Bupati Tanjabtim
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari.

Berita Terkait

PLN Gandeng WWF Indonesia Adopsi Kerangka Kerja TNFD
Al Haris Lantik Puluhan Kepala SMA/SMKN dan SLB : Kepsek Harus Perduli
Al Haris-Sani Bakal Segera Dilantik Untuk Periode Kedua Pimpin Jambi
Tomas Tanjab Timur Thaib Haloes Himbau Masyarakat: Jangan Takut di Tekan,  Gunakan Hak Pilih Sesuai Hati Nurani
Masyarakat Diuntungkan Jika Zumi Laza Jadi Bupati Tanjabtim
Jelas Pencoblosan, Paslon Nomor 1 Laris Semakin Menguat
Komisi V DPR RI Minta Kapal-Kapal Angkutan yang Melintas di Jembatan Aurduri I di Stop
LaRis Siap Tampil Debat Kedua, Pilbup Tanjung Jabung Timur 2024

Berita Terkait

Minggu, 26 Januari 2025 - 07:59

PLN Gandeng WWF Indonesia Adopsi Kerangka Kerja TNFD

Jumat, 24 Januari 2025 - 16:19

Al Haris Lantik Puluhan Kepala SMA/SMKN dan SLB : Kepsek Harus Perduli

Rabu, 22 Januari 2025 - 15:11

Al Haris-Sani Bakal Segera Dilantik Untuk Periode Kedua Pimpin Jambi

Jumat, 22 November 2024 - 16:14

Tomas Tanjab Timur Thaib Haloes Himbau Masyarakat: Jangan Takut di Tekan,  Gunakan Hak Pilih Sesuai Hati Nurani

Rabu, 20 November 2024 - 19:46

Masyarakat Diuntungkan Jika Zumi Laza Jadi Bupati Tanjabtim

Senin, 18 November 2024 - 13:09

Komisi V DPR RI Minta Kapal-Kapal Angkutan yang Melintas di Jembatan Aurduri I di Stop

Jumat, 15 November 2024 - 19:37

LaRis Siap Tampil Debat Kedua, Pilbup Tanjung Jabung Timur 2024

Kamis, 14 November 2024 - 17:44

Kharisma Politik dan Kepemimpinan Transformasional ala LaRis

Berita Terbaru

Berita

PLN Gandeng WWF Indonesia Adopsi Kerangka Kerja TNFD

Minggu, 26 Jan 2025 - 07:59